
Memahami statement di JavaScript berarti mengerti satuan instruksi yang dieksekusi mesin JavaScript untuk mengendalikan alur program, dari deklarasi variabel hingga percabangan dan perulangan.
Halo teman-teman, semoga kalian lagi semangat ngoding! Pada artikel ini kodelyly.com akan membahas secara santai namun padat tentang apa itu statement, jenis-jenisnya, serta cara memilihnya agar kode kalian rapi, aman, dan mudah dirawat.
Statement Di JavaScript: Definisi, Jenis, Dan Contoh
Statement adalah instruksi lengkap yang diakhiri titik koma (opsional namun direkomendasikan) atau penutup blok. Satu baris bisa memuat satu atau lebih statement, namun praktik terbaik adalah satu baris satu statement untuk keterbacaan.
Kenapa Statement Penting?
Statement menentukan “apa yang terjadi selanjutnya” di aplikasi. Dengan memahami statement, kalian dapat mengontrol urutan eksekusi, menangani kondisi, mengulang proses, dan menghentikan alur bila diperlukan.
Tabel Ringkas Jenis Statement
| Jenis | Contoh Singkat | Kegunaan |
|---|---|---|
| Deklarasi | let x = 1; | Membuat variabel/konstanta |
| Ekspresi | x + 2; | Mengevaluasi nilai, sering dipakai dalam assignment |
| Assignment | x = x + 1; | Memperbarui nilai variabel |
| Percabangan | if/else, switch | Menjalankan cabang logika berbeda |
| Perulangan | for, while, for...of | Mengulang blok kode |
| Kontrol alur | break, continue, return | Menghentikan atau melompati eksekusi |
| Pengecualian | try { ... } catch (e) { ... } | Menangani error runtime |
Baca Juga:
Variabel di JavaScript
Deklarasi Dan Assignment
let total = 0; // deklarasi + inisialisasi
const TAX = 0.11; // konstanta (tidak bisa di-reassign)
let qty; // deklarasi tanpa nilai
qty = 3; // assignment
Gunakan const untuk nilai yang tidak berubah, lalu let untuk yang berubah. Hindari var pada proyek modern karena hoisting dan scoping yang membingungkan.
Percabangan
if (total > 100000) {
console.log("Diskon 10%");
} else if (total > 50000) {
console.log("Diskon 5%");
} else {
console.log("Belum ada diskon");
}
switch (qty) {
case 1:
console.log("Single item");
break;
case 2:
console.log("Pair");
break;
default:
console.log("Bulk");
}
if/else cocok untuk kondisi fleksibel; switch nyaman saat membandingkan satu nilai dengan banyak kemungkinan.
Perulangan
const items = [10000, 20000, 15000];
let sum = 0;
for (const price of items) {
sum += price; // statement ekspresi + assignment
if (price > 18000) continue; // kontrol alur
}
console.log(sum);
for...of enak untuk iterasi koleksi. while dipakai saat jumlah iterasi belum diketahui. Ingat selalu sediakan kondisi berhenti agar tidak infinite loop.
Pengecualian (error Handling)
function parsePrice(text) {
try {
const value = Number(text);
if (Number.isNaN(value)) throw new Error("Harga tidak valid");
return value; // statement return menghentikan fungsi
} catch (err) {
console.error(err.message);
return 0;
} finally {
// blok finally dieksekusi apapun hasilnya
}
}
Praktik Baik Singkat
Gunakan titik koma untuk konsistensi. Tulis satu aksi per statement. Kelompokkan logika dalam fungsi agar alur mudah dipahami. Tambahkan komentar singkat bila perlu, namun biarkan kode yang berbicara.
Kesimpulan
Statement di JavaScript adalah fondasi instruksi yang menentukan alur program: dari deklarasi, percabangan, perulangan, kontrol alur, hingga penanganan error. Dengan memilih jenis statement yang tepat dan menulisnya secara konsisten, kalian akan mendapatkan kode yang bersih, andal, dan mudah dikembangkan.
Sekian artikel dari kodelyly.com, semoga bermanfaat buat kalian. Kalau masih bingung, tinggal tanya ya!